Sebuah Pelajaran

- 2/07/2013

Sebuah Pelajaran

 
Abu Hurairah ra. telah mendengar Nabi saw bersabda : "Ada tiga orang dari Bani Israil ; belang, botak, dan buta. Ketika Allah akan menguji mereka lalu Allah mengutus seorang malaikat berupa manusia.
Maka datanglah malaikat itu kepada orang yang belang dan bertanya : "Apakah yang kamu inginkan?" Jawabnya : "Kulit dan rupa bagus serta hilangnya penyakit yang menyebabkan orang-orang jijik kepada saya."
Maka diusap oleh malaikat itu, seketika itu juga hilang penyakitnya dan berganti rupa dengan kulit yang bagus. Kemudian di tanya lagi : "kekayaan apa yang kamu ingini?" Jawabnya : "Unta." Maka diberinya satu unta yang bunting sambil di doakan "Semoga Allah memberkahimu dalam kekayaan itu."
Kemudian datanglah malaikat itu kepada si botak dan bertanya : "Apakah yang kamu inginkan?" Jawabnya : "Rambut yang bagus dan hilangnya penyakit yang menyebabkan kehinaanku di dalam pandangan orang." Maka diusapnya lalu seketika itu juga tumbuh rambut yang bagus. Kemudian ditanya lagi : "Kini kekayaan apa yang kamu inginkan?" Jawabnya : "Sapi" Maka diberinya satu ekor sapi yang bunting sambil didoakan "Semoga Allah memberkahimu dalam kekayaan itu."
Lalu datanglah malaikat itu kepada si buta dan bertanya : "Apa yang kamu inginkan?" Jawabnya : "Kembalinya penglihatan mataku, supaya dapat melihat orang-orang." Maka diusapnya, segera saja terbuka matanya dan dapat melihat. Selanjutnya ditanya pula : "Kekayaan apa yang kamu ingini?" Jawabnya : "Kambing." Maka diberinya seekor kambing yang bunting lalu didoakan : "Semoga Allah memberkahimu dalam kekayaan itu."
Setelah beberapa tahun dan mereka telah memiliki daerah sendiri-sendiri yang masing-masing penuh dengan unta, sapi, dan kambing, maka datanglah malaikat itu berbentuk seorang miskin laksana keadaan sibelang ketika belum sembuh dan belum kaya. Maka malaikat itu berkata : "Saya seorang miskin yang telah terputus hubungan dalam perjalanan saya ini. Maka tiada yang dapat mengembalikan saya kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian bantuanmu. Maka saya harap demi Allah yang memberi rupa dan kulit yang bagus, satu unta saja untuk meneruskan perjalananku ini."
Jawab si (mantan) belang : "Hak-hak orang masih banyak, saya tidak dapat memberimu apa-apa. Minta saja di tempat lain." Berkata malikat itu : "Saya seolah-olah pernah tahu padamu, bukankah kau dulu yang belang dan dijijiki orang, juga seorang miskin, kemudian Allah memberimu kekayaan ?"
Jawabnya : "Saya mewarisi kekayaan ini dari orang tuaku." Berkata malaikat itu : "Jika kau berdusta semoga Allah mengembalikan keadaanmu sebagaimana dahulu." Kemudian malaikat itu pergi ke (mantan) botak, dengan menyamar sebagaimana keadaan si botak dahulu. Ia pun berkata kepadanya sebagaiman yang dikatakan kepada si (mantan) belang, namun juga mendapat jawaban sebagaimana dilontarkan oleh si (mantan) belang, hingga di doakan : "Jika kau berdusta, semoga kau kembali sebagaimana keadaanmu sediakala." Dan akhirnya datanglah kepada si (mantan) buta. Dengan menyamar sebagaimana keadaan si buta semasa ia miskindan berkata : "Saya seorang miskin dan orang rantau yang telah putus hubungan dalam perjalanan, tidak dapat meneruskan perjalanan saya ini kecuali dengan pertolongan Allah kemudian bantuanmu. Saya minta demi Allah yang mengembalikan pandangan matamu, satu kambing saja untuk meneruskan perjalanan ini." Jawab si (mantan) buta : "Dahulu saya memang buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah sesukamu. Saya tidak akan memberatkan sesuatupun yang kamu ambil karena Allah." Maka berkata malaikat : "Jagalah harta kekayaanmu. Sesungguhnya kamu telah diuji, maka Allah telah ridha kepadamu dan murka kepada semua temanmu itu." (HR. Bukhari & Muslim)

Seputar Sebuah Pelajaran

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Sebuah Pelajaran