Menko Polhukam: NU Pilar Utama Perdamaian di Indonesia

- 6/24/2017

Menko Polhukam: NU Pilar Utama Perdamaian di Indonesia

 

Wartaislami ~ Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, NU adalah pilar utama dalam mengawal kebhinnekaan dan perdamaian di Bumi Pertiwi.
Ia mengatakan hal tersebut dalam Halaqoh Nasional tentang bahaya narkoba, terorisme, dan radikalisme yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi bekerja sama dengan Kemenko Polhukam di Graha Bhakti, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (11/1).
Menurutnya, munculnya beberapa aliran garis keras tidak membuat NU goncang tetapi justru semakin kuat dan konsisten membela serta menjamin kebebasan beragama sehingga seluruh rakyat bisa hidup damai.
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Presiden KH Abdurrahman Wahid ini juga mengapresiasi semangat NU dalam mencintai tanah air. Ia berpendapat, tanpa tanah air rakyat tidak akan bisa beribadah dengan aman dan nyaman, seperti yang terjadi pada Muslim Rohingya di Myanmar.
"Saya terharu mendengar adik-adik tadi menyanyikan lagu ‘Ya Ahlal Wathan’, hal ini menunjukkan bahwa besarnya cinta Warga NU pada tanah air kita Indonesia. Karena dengan cinta tanah air, maka bangsa ini akan aman dan tentram," tuturnya.
Lagu “Ya Ahlal Wathan” merupakan lagu ciptaan salah satu pendiri NU KH Abdul Wahab Chasbullah yang berisi salah satunya seruan bahwa cinta tanah air bagian dari ekpresi keimanan. Lagu tersebut menjadi sajian pembuka halaqah kali ini setelah sekitar tiga ribu orang yang hadir dalam kesempatan itu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Hadir pula sebagai pembicara dalam kesempatan ini Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Budi Waseso, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Saud Usman Nasution, Wakil Gubernur Jatim H Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), Ketua PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alalloh, dan Ketua PCNU Banyuwangi H Masykur Ali.
Masykur Ali mengungkapkan, stabilitas politik di Kabupaten Banyuwangi relatif aman dan terjaga walau dihuni beberapa macam agama, suku, bahasa, dan adat. "Di Banyuwangi ini ada tiga suku dan bahasa yang berbeda. Ada Jawa, Madura, dan Osing. Namun kita patut berbangga bahwa ketiganya dapat hidup berdampingan tanpa ada masalah,” katanya. (Anang Lukman Afandi/Mahbib)
Sumber :nu.or.id

Source Article and Picture : www.wartaislami.com

Seputar Menko Polhukam: NU Pilar Utama Perdamaian di Indonesia

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Menko Polhukam: NU Pilar Utama Perdamaian di Indonesia