Syekh Mahfudh Tremas, Ulama Islam Nusantara Yang Mendunia
Syekh Mahfudh Tremas dilahirkan di Desa Tremas pada tahun 1285 H/ 1842 M. Nama lengkap beliau adalah Abu Muhammad Muhammad Mahfudh At-Tarmasi ibn Abdullah ibn Abdul Manan ibn Demang Dipomenggolo. Beliau terkenal dengan nama “Syekh Mahfudh At-Tarmasi Al-Jawi”
Wartaislami.com ~ Syekh Mahfudh Tremas dilahirkan di Desa Tremas pada tahun 1285 H/ 1842 M. Nama lengkap beliau adalah Abu Muhammad Muhammad Mahfudh At-Tarmasi ibn Abdullah ibn Abdul Manan ibn Demang Dipomenggolo. Beliau terkenal dengan nama “Syekh Mahfudh At-Tarmasi Al-Jawi”.
Syekh Mahfudh merupakan keturunan ulama yang juga bangsawan. Demang Dipomenggolo yang merupakan kakek buyut Syekh Mahfudh adalah bangsawan yang sangat agamis. Hal ini terlihat, pada saat Pacitan diperintah oleh Bupati yang gemar mensyiarkan Islam bernama Mas Tumenggung Jayakarya I, Ki Demang Dipomenggolo mendirikan pesantren di Desa Semanten yang diasuh olehnya sendiri. Sedangkan Putra Ki Demang Dipomenggolo, Syekh Abdul Manan adalah pendiri Pondok Pesantren Pacitan pada tahun 1830 M.
Sepeninggal Syekh Abdul Manan, Syekh Abdullah ayahanda Syekh Mahfudh Tremas menggantikan beliau sebagai pengasuh Pondok Pesantren Pacitan. Saat Syekh Mahfudh Tremas lahir, Pondok Pesantren Pacitan sudah berusia 12 tahun.
Syekh Mahfudh At-Tarmasi merupakan ulama Jawa terkemuka, alumnus Pesantren Tremas Pacitan yang banyak mengarang kitab penting dan mengajar di Masjidil Haram Mekkah pada paruh abad ke 19. Prof. Azyumardi Azra
Sejak kecil, Syekh Mahfudh sudah dididik secara disiplin tentang ilmu keagamaan. Beliau dipersiapkan Syekh Abdullah untuk menggantikannya kelak sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tremas. Syekh Mahfudh bersama dengan adiknya Dimyathi, dikirim oleh Syekh Abdullah ke Mekkah untuk memperdalam ilmu agama pada tahun 1872 M. Adapun ulama-ulama yang menjadi guru besar Syekh Mahfudh Tremas sewaktu menetap di tanah suci adalah:
1. Syekh Ahmad Al-Minsyawi, seorang ulama pakar ilmu qiraat sab’ah.
2. Syekh ‘Amr bin Barkat Asy-Syami, ulama besar dari syam murid Syekh Ibrahim Al-Bajuri.
3. Syekh Mushtafa bin Muhammad bin Sulaiman al-‘Afifi, seorang ulama pakar gramatika Arab dan ilmu Ushul Fiqh.
4. Imam Al-Hasib As-Sayyid Husein bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi, seorang pakar hadits yang sangat zuhud dan wira’i.
5. Syekh Sa’ad bin Muhammad Bafashil al-Hadhrami, seorang pakar ilmu fiqih yang menjabat Mufti Syafiiyyah Mekkah saat itu.
6. Syekh Muhammad Asy-Syarbini Ad-Dimyathi, pakar fiqih dan ilmu qiraah yang berasal dari Dimyath Mesir.
7. Syekh Al-Jalil Sayyid Muhammad Amin bin Ahmad Ridhwan Ad-Daniyyi Al-Madany, seorang sufi besar Madinah di zamannya.
8. Syekh Sayyid Abu Bakar bin Sayyid Muhammad Syatha, seorang ulama yang mndaat julukan “Syaikh al-Masyayikh” (gurunya para ulama) di zamannya.
Pada paruh abad ke 19, ada beberapa ulama Nusantara yang diakui kapabelitas dan integritasnya, sehingga mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk mengajar di Masjidil Haram. Mereka adalah: Syekh Mahfudh Tremas, Syekh Nawawi Banten, Syekh Ahmad Khatib Minangkabau, Syekh Mukhtarom Banyumas, Syekh Bakir Banyumas, Syekh Asy’ari Bawean, dan Syekh Abdul Hamid Kudus.
Adapun Syekh Mahfudh Tremas, ulama seluruh dunia pada masanya (dan sampai sekarang) mengakui keluasan ilmu, lebih-lebih dalam bidang Ilmu-ilmu Al-Quran dan Ilmu-ilmu Hadits. Di kalangan kyai Jawa, waktu itu, Syekh Mahfudh sudah dikenal sebagai muhaddits atau pakar hadits. Beliau diakui sebagai seorang isnad (mata rantai) yang sah dalam transmisi intelektual pengajaran Shahih Bukhari. Beliau berhak mengijazahi santri-santrinya yang berhasil menguasai Shahih Bukhari. Ijazah ini berasal dari Imam Bukhari sendiri yang ditulis sekitar seribuan tahun yang lalu dan diserahkan secara berantai melalui 23 generasi ulama yang telah menguasai karya Imam Bukhari tersebut. Selain menjadi seorang isnad (mata rantai) dalam bidang hadits, Syekh Mahfudh juga menjadi seorang isnad (mata rantai) dalam bidang bacaan al-Quran Qiraat Imam Ashim. Seluruh mata rantai riwayat qiraat Imam Ashim yang tersebar di Jawa, selalu melewati pintu mata rantai dua ulama Jawa yang terkenal ahli di bidang ilmu Qiraat, yaitu Syekh Mahfudh atau Syekh Munawwir Krapyak.
Syekh Mahfudh terkenal sebagai ulama yang sangat produktif dalam menulis karya dari berbagai disiplin keilmuan. Berikut adalah beberapa karya yang telah ditinggalkan oleh Syekh Mahfudh:
1. As-Siqayah Al-Mardhiyyah, kitab tentang fiqih Syafiiyyah.
2. Al-Minhatul Al-Khairiyyah, kumpulan 40 hadits pilihan.
3. Mauhibatu Dzil-Fadl, syarah Mukhtashar Bafadhl.
4. Minhaju Dzawinnazhar, kitab tentang ilmu hadits.
5. Al-Badrul Munir, kitab tentang Qiraat Imam Ibn Katsir.
6. Tanwirush Shadr, kitab tentang Qiraat Imam Abu ‘Amr.
7. Insyirahul Fuad, kitab tentang Qiraat Imam Hamzah.
8. Ta’mimul Manafi, kitab tentang Qiraat Imam Nafi’.
9. Al-Fawaid at-Tarmisiyah, kitab tentang sanad-sanad Qiraah Asy’ariyyah.
10. Unyatut Thalabah, kitab tentang syarah nadzam Qiraat Asy’ariyyah.
11. Kifayatul Mustafid, kitab tentang sanad-sanad (mata rantai keilmuan).
12. Is’aful Mathali’, kitab tentang Ushul Fiqih.
13. Bughyatul Adzkiya’, kitab tentang keramat para wali.
14. Nailul Ma’mul, kitab tentang Ushul Fiqih.
15. Tsulatsiyyat al-Bukhari, kitab tentang Hadits.
16. Inayah al-Muftaqar, kitab membahas tentang Nabi Khidir.
17. Hasyiyatu Takmilati Minhajil Qawim, kitab tentang ilmu Faraidh.
Sebagian besar karya-karya Syekh Mahfudh Tremas telah dicetak dan tersebar di seantero dunia. Setelah bermukim di Mekkah dan mengajar di Masjidil Haram selama kurang lebih 42 tahun, pada tahun 1920 M, Syekh Mahfudh Tremas berpulang ke rahmatullah. Beliau wafat dengan meninggalkan warisan ilmiah yang luar biasa berharga. Beliau wafat dan dimakamkan di Mekkah sesuai dengan cita-citanya, tepatnya di pemakaman Ma’la, berdekatan dengan Ummul Mukminin Sayyidah Khadijah.
Kepada Syekh Mahfudh Tremas, Samudera Tanah Jawa yang mendunia, al-Fatihah…
Syekh Mahfudh At-Tarmasi Al-Jawi
Pesantren Tremas
Syekh Mahfudh Tremas dilahirkan di Desa Tremas pada tahun 1285 H/ 1842 M. Nama lengkap beliau adalah Abu Muhammad Muhammad Mahfudh At-Tarmasi ibn Abdullah ibn Abdul Manan ibn Demang Dipomenggolo. Beliau terkenal dengan nama “Syekh Mahfudh At-Tarmasi Al-Jawi”.
Pondok Pesantren Tremas Pacitan
Pacitan, Jawa Timur
Indonesia
DOB: 1285 H/ 1842 M 00:00:00.000
Bahan Bacaan:
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren.
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Pada Abad XVII dan XVIII.
Zaenal Ma’murin, Pondok Pesantren Tremas Dalam Perspektif Sejarah.
#GerakanIslamCinta @KBAswaja
Source Article and Picture :
www.wartaislami.com