Bagi Wanita Karir, Mereka Bisa Berperan Seperti Khadijah
Bagi Wanita Karir, Mereka Bisa Berperan Seperti Khadijah | Referensi terbaru di 2017 via web Artikel Islami. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Artikel Islami. Artikel ini di beri judul Bagi Wanita Karir, Mereka Bisa Berperan Seperti Khadijah. Konten ini untuk anda pembaca setia https://islamizona.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Bagi Wanita Karir, Mereka Bisa Berperan Seperti Khadijah terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Artikel Islami dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Artikel Islami di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Bagi Wanita Karir, Mereka Bisa Berperan Seperti Khadijah di bawah ini dari situs web Artikel Islami.
Wartaislami.com ~ Banyak perempuan di Indonesia maupun di dunia pada umumnya untuk memilih menjadi wanita karir. Ada yang beralasan bahwa pendapatan dari suaminya tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari dan ada pula yang menjadi wanita karir karena memang dia ingin berkarir dalam bidang pekerjaan yang sesuai passionnya. Seorang wanita sebagian besar ingin memiliki harta dari hasil usahanya sendiri. Islam sangat menghormati, memuliakan dan menghargai hak-hak perempuan.
Berikut adalah pandangan Prof. Nadirsyah Husen yang kami ambil dari akun facebooknya berikut ini:
Sejumlah penceramah sangat terobsesi untuk “men-syariatkan” para perempuan. Pendek kata, setiap upaya menegakkan syariat Islam, perempuan selalu menjadi target. Seolah perempuan itu selalu keliru dan karenanya harus diluruskan: dari mulai caranya berpakaian agar sesuai syariat, caranya patuh pada suami agar sesuai syariat dan kini yang dijadikan trending topik adalah larangan perempuan keluar rumah plus larangan bekerja meniti karir di luar rumah.
Dalam benak para penceramah itu perempuan adalah sumber malapetaka dan sumber problem umat. Kalau kita berhasil kembali meng-islamkan para perempuan sesuai syariat maka selamatlah umat ini. Seakan bagi para penceramah para perempuan itu harus sedemikian rupa diproteksi secara syar’i karena perempuan itu lemah dan bodoh tidak bisa memilah mana yang benar dan yang salah serta amat mudah tergoda kemaksiatan. Maka para penceramah berusaha mengurung para perempuan lewat hijab syar’i, pernikahan dini atau dijodohkan, bagaimana menjadi isteri yang shalihah, dan bagaimana mengurus dapur.
Ini tahun 2016, dan para penceramah itu masih saja mengusung paham abad pertengahan. Mereka lupa bagaimana perempuan sekarang sudah bersekolah dan pandai mencari peran untuk membantu keuangan keluarga maupun berkontribusi di masyarakat.
Perempuan memiliki berbagai peran dalam berbagai level: ada yang memilh menjadi ibu rumah tangga, dan ada pula yang memilih karir sebagai guru/dosen, dokter, direktur, walikota, menteri atau bahkan presiden. Pendek kata, perempuan berhak menentukan dan memilih perannya.
Sesuai syariat-kah itu? Iya, tentu saja, kalau para lelaki bersedia berbagi peran dengan cara meng-update pemahamannya tentang syariat. Kalau para lelaki hendak menjadikan istrinya semulia Khadijah, sudahkah para lelaki berusaha ber-akhlak seperti Muhammad SAW? Kalau lelaki menuntut perempuan menjadi shalihah, sudah yakinkah para lelaki kalau sudah duluan masuk kategori orang shaleh?
Anda suruh mereka pakai hijab syar’i, tapi anda sendiri kaum lelaki sudahkah menjaga dan menundukkan pandangan anda kepada perempuan yang bukan hak anda?
Anda suruh mereka diam dan tinggal di rumah, tapi sudahkah anda bawa pulang nafkah yang cukup untuk keluarga?
Anda minta mereka mendidik anak-anak anda di rumah, tapi sudahkah anda beri kesempatan mereka meningkatkan ilmunya agar mampu mendidik anak dengan baik?
Anda suruh mereka patuh pada suami, tapi sudahkah anda juga patuh pada Allah yang befirman “dan bergaullah kamu semua dengan mereka (isteri-isteri kamu itu) dengan cara yang baik. Kemudian jika kamu tidak suka kepada mereka (disebabkan tingkah lakunya (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An Nisa [4]: 19) ?
Anda minta mereka menjaga kehormatan diri mereka saat anda pergi, namun sudahkah anda menjaga kehormatan diri di luar rumah?
Sudahkah anda berterima kasih pada mereka atas apa yang telah mereka sajikan dan apa yang mereka persembahkan untuk anda dan keluarga demi sama-sama mencari Ridha ilahi?
Sudahkah anda meminta maaf kepada mereka kalau anda berbuat khilaf? Atau anda termasuk lelaki yang gengsi meminta maaf?
Sudahkah anda meminta doa dari istri untuk kemudahan dan kesuksesan anda? Atau anda termasuk yang gengsi meminta doa karena merasa anda lebih paham agama?
Mereka bisa berperan menjadi Khadijah, atau Aisyah atau Hafsah dan juga Zainab (para istri Nabi), tapi sudahkah anda menjadi Muhammad SAW untuk mereka?
Salam hangat untuk sesama lelaki,
Oleh :Nadirsyah Hosen
Source: www.moslemforall.com
Source Article and Picture :
www.wartaislami.com
Seputar Bagi Wanita Karir, Mereka Bisa Berperan Seperti Khadijah
Terima kasih telah membaca Bagi Wanita Karir, Mereka Bisa Berperan Seperti Khadijah. Semoga pos dari situs web Artikel Islami berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Artikel Islami. Silakan berbagi ulasan Bagi Wanita Karir, Mereka Bisa Berperan Seperti Khadijah tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Artikel Islami melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Artikel Islami untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Bagi Wanita Karir, Mereka Bisa Berperan Seperti Khadijah yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Artikel Islami di bawah. Demikan dan sekian tentang Bagi Wanita Karir, Mereka Bisa Berperan Seperti Khadijah. Dan Assalamualaikum pembaca Artikel Islami.