Jalan Kesesatan Yang Nyata

- 12/17/2016

Jalan Kesesatan Yang Nyata

 
Allah menciptakan manusia dengan berbagai nikmat dan aturan yaitu Islam. Dengan aturan itu hidup manusia akan terjamin keselamatannya. Akan tetapi dalam kenyataannya,tidak semua manusia mau mengakui dan menerima aturan itu. Bahkan diantara mereka ada yang siang malam senantiasa mengerahkan segala dana dan dayanya untu menghancurkan aturan itu. Mereka itulah orang-orang kafir yang dijanjikan oleh Allah akan masuk neraka.
Mereka dengan sombongnya mengatakan bahwa Allah telah mati,Allah itu tidak ada,alam semesta ini terjadi secara alamiah belaka dan sejuta kalimat kesombongan yang intinya mereka tidak mau mengakui eksisitensi Allah swt. Padahal kalau mereka ditanya, lidah yang digunakan untuk berkata demikian itu siapa yang menciptakan, mereka pasti tidak akan berani berkata “Akulah yang menciptkan”. Sebab pada dasarnya mengakui adanya Allah. Hanya karena kosombongan dan nafsulah yang menyebabkan mereka berbuat seperti itu.
Allah lah yang menciptakan alam ini,termasuk juga manusia. Dia pasti Maha Tahu samapai dimana kapasitas manusia,sebagaimana agar manusia itu baik dan segala hal yang menyangkut seluk beluk manusia. Tidak mungkin Dia membuat aturan yang akan merusak ciptaan-Nya. Maka kalau manusia ingin hidupnya menjadi baik dan selamat, jelas tiada jalan lain kecuali dia harus kembali kepada aturan yang benar, yaitu islam.
Tapi kenapa manusia masih ada yang ingkar terhadap kebenaran Islam. Padahal kebenarannya sudah begitu jelas?
Ulama besar Abul A’la Al Maududi memberikan gambaran tentang sebab-sebab kekufuran dan tidak biasnya manusia mendapat hidayah dari Allah swt. Sebab tersebut adalah :
1. Mengikuti Hawa Nafsu Sendiri
“Dan siapakan yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.” (QS. Al Qashash : 50)
“Terangkanlah padaku tentang orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak,bahkan lebih sesat jalanya(dari binatang ternak).” (QS. Al Furqon : 43-44)
2. Mengikuti Budaya Nenek Moyang Tanpa Sikap Selektif
“Dan apabila dikatakan kepada mereka : “ikutilah aoa yang telah diturunkan oelh Allah.” Mereka menjawab :”(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan ) nenek moyang kami.” (Apakah mereka akan mengikuti juga) walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu apapun, dan tidak mendapatkan petunjuk?” (QS. Al Baqarah : 70)
3. Patuh Kepada Selain Allah swt.
Kepatuhan kepada selain Allah ini terjadi apabila manusia mengesampingkan perintah-perintah Allah lalu mentaati perintah-perintah dari manusia dengan berbagai alas an.
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini,niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. Al An’am : 116)
Tiga hal itulah berhala-berhala besar yang masih bercokol di dalam tubuh umat ini. Kalau umat ini mau bangkit, terlebih dahulu ia harus membumihanguskan ketiga berhala tersebut. Karena kita hanya mendapat petunjuk manakala kita menyerahkan loyalitas kepada Allah swt saja.

Sumber : https://lenterahati21.blogspot.co.id

Seputar Jalan Kesesatan Yang Nyata

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Jalan Kesesatan Yang Nyata